Jumat, 31 Oktober 2025

Whoosh Simbol Keberhasilan Program Belt and Road Initiative di ASEAN

OlehHarmen Batubara

Kereta cepat Jakarta-Bandung, yang dikenal dengan nama Whoosh, diresmikan pada 2 Oktober 2023, menjadi tonggak sejarah sebagai kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara . Proyek ini bukan sekadar pencapaian infrastruktur semata, melainkan juga bagian integral dari inisiatif global Tiongkok, Belt and Road Initiative (BRI) . Whoosh menghubungkan Jakarta, ibu kota Indonesia, dengan Bandung, salah satu pusat ekonomi utama, mempersingkat waktu tempuh secara drastis dari tiga jam menjadi hanya sekitar 40 menit[1] . Keberadaan Whoosh diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas antarkota tetapi juga menjadi simbol nyata keberhasilan dan potensi kerjasama yang diusung oleh program BRI di kawasan ASEAN.  

 Whoosh sebagai Proyek Unggulan BRI  

Proyek Whoosh merupakan manifestasi fisik dari Belt and Road Initiative, sebuah inisiatif Tiongkok yang bertujuan membangun infrastruktur dan mempromosikan kerjasama ekonomi melalui jaringan transportasi dan digital . Dengan total biaya investasi mencapai US$7,3 miliar, proyek ini menunjukkan skala besar dan ambisius dari BRI[2] . Struktur pembiayaannya sebagian besar didukung oleh pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar 75 persen, sementara 25 persen sisanya berasal dari konsorsium BUMN Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar 60 persen, dan Beijing Yawan HSR Co Ltd sebesar 40 persen . Keterlibatan finansial yang signifikan dari Tiongkok menegaskan komitmen BRI dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara-negara mitra.

Minat Penumpang dan Dampak Operasional

Sejak beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023, Whoosh telah menunjukkan tingkat minat penumpang yang tinggi. Kereta cepat ini telah mengangkut 7,8 juta penumpang hingga puncaknya pada 27 Januari 2025, dengan 24.350 penumpang dalam sehari . Data pada 4 November 2023 mencatat 21.000 penumpang dalam sehari . Angka-angka ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan operasional tetapi juga penerimaan positif dari masyarakat. Whoosh juga menarik perhatian internasional, dengan lebih dari 200.000 warga negara asing dari 154 negara telah menggunakannya, di mana sekitar 85.000 di antaranya berasal dari Malaysia . Tingginya minat ini mengindikasikan bahwa Whoosh tidak hanya memenuhi kebutuhan transportasi domestik tetapi juga memiliki potensi untuk menarik pariwisata regional dan internasional[3] . Keberhasilan operasional Whoosh ini secara langsung meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional Indonesia, sejalan dengan tujuan BRI untuk memajukan pembangunan negara .

Potensi Optimalisasi dan Tantangan Keuangan

Meskipun sukses dalam menarik minat penumpang, proyek Whoosh tidak luput dari tantangan, khususnya terkait dengan beban utang yang signifikan . Proyek ini membutuhkan restrukturisasi keuangan untuk menurunkan beban bunga pinjaman[4] . Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Investasi Rosan Roeslani dan CEO Danantara, telah memulai pembicaraan dengan Tiongkok untuk merestrukturisasi utang ini, termasuk negosiasi mengenai perpanjangan jangka waktu pinjaman hingga 60 tahun dan suku bunga .

Selain restrukturisasi keuangan, potensi optimalisasi Whoosh juga terletak pada strategi komersial yang dapat meningkatkan pendapatan per kursi. Ini dapat dicapai dengan beberapa langkah, antara lain:

*   **Penambahan dan Perbaikan Jalur Feeder**: Integrasi[5] yang lebih baik dengan jalur feeder dapat memperluas jangkauan Whoosh, memudahkan akses penumpang dari dan menuju stasiun utama .

*   **Integrasi dengan Program Wisata dan Investasi**: Mengembangkan program wisata dan investasi di sepanjang jalur Whoosh[6] dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih luas, menarik lebih banyak pengunjung dan investor ke daerah yang dilalui kereta .  

Dengan langkah-langkah optimalisasi ini, Whoosh dapat menjadi lebih dari sekadar moda transportasi. Proyek ini memiliki potensi untuk menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi regional, menciptakan peluang kerja, dan meningkatkan konektivitas antar wilayah, yang pada akhirnya akan memperkuat posisinya sebagai simbol keberhasilan BRI.

Saya Ingin Katakan  

Whoosh merupakan studi kasus nyata dari Belt and Road Initiative di ASEAN yang menunjukkan potensi besar dalam pembangunan infrastruktur dan kolaborasi ekonomi . Meskipun dihadapkan pada tantangan keuangan yang signifikan, minat penumpang yang tinggi dan upaya restrukturisasi yang sedang berjalan menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan proyek. Dengan strategi komersial yang tepat dan optimalisasi jalur feeder serta integrasi dengan potensi wisata dan investasi di sepanjang jalurnya, Whoosh[7] memiliki peluang besar untuk tidak hanya mencapai keberlanjutan finansial tetapi juga memaksimalkan dampak positifnya terhadap ekonomi regional. Keberhasilan Whoosh adalah cerminan kerja sama yang saling menguntungkan dari program Belt and Road Initiative, yang tidak hanya menghadirkan teknologi canggih tetapi juga mendorong pembangunan dan pertumbuhan di kawasan ASEAN.

Mau Lihat Bukunya? Klik Disini

 



[1] [tribune.com.pk](https://tribune.com.pk/story/2441934/whoosh-a-boon-for-indonesia)[bbc.com](https://www.bbc.com/news/world-asia-66979810)[news.cgtn.com](https://news.cgtn.com/news/2023-10-17/Railways-Along-the-Belt-and-Road-Indonesia-goes-whoosh--1nHzoELbmHC/index.html)

[2] .  [link.springer.com](https://link.springer.com/article/10.1007/s44216-024-00042-4)[tribune.com.pk](https://tribune.com.pk/story/2441934/whoosh-a-boon-for-indonesia)[bbc.com](https://www.bbc.com/news/world-asia-66979810)

[3] [expatlifeindonesia.com](https://expatlifeindonesia.com/whoosh-high-speed-train-sees-500-surge/)[statista.com](https://www.statista.com/statistics/1457465/kcic-high-speed-train-daily-passengers/)[en.tempo.co](https://en.tempo.co/read/1907215/whoosh-records-over-200000-foreign-passengers-since-operation-starts-majority-from-malaysia)

[4]  [noi.pikiran-rakyat.com](https://noi.pikiran-rakyat.com/economic/pr-4049521495/danantara-steps-in-new-strategy-to-rescue-jakarta-bandung-whoosh-high-speed-rail-debt?page=all)[en.tempo.co](https://en.tempo.co/read/2045539/whoosh-the-high-speed-rails-journey-from-opposition-to-debt-crisis)[aseanwonk.com](https://www.aseanwonk.com/p/southeast-asia-high-speed-rail-china-indonesia)

[5] [aseanwonk.com](https://www.aseanwonk.com/p/southeast-asia-high-speed-rail-china-indonesia)

[6] [aseanwonk.com](https://www.aseanwonk.com/p/southeast-asia-high-speed-rail-china-indonesia)

[7] .[thediplomat.com](https://thediplomat.com/2023/11/the-jakarta-bandung-high-speed-railway-indonesias-lessons-learned/)

Tidak ada komentar: