PLBN Gerbang Perdagangan Regional.

PLBN Gerbang Perdagangan Regional.

Oleh harmen batubara

PLBN Gerbang Perdagangan Regional.  Indonesia, negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa. Memiliki letak strategis yang menghubungkan dua benua dan dua samudera. Dengan 3 negara batas darat,  sepuluh perbatasan laut  dan 92 pulau pulau Kecil Terluar. Tidak mengherankan jika perdagangan memainkan peran penting dalam perekonomian negara. Namun, terlepas dari potensinya, Indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan keunggulan geografisnya, khususnya dalam hal perdagangan regional.

Pembicara Batas
PLBN Gerbang Perdagangan Regional.

Pemerintah Indonesia telah mendirikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di seluruh negeri untuk memfasilitasi perdagangan dan pergerakan lintas batas. Namun, banyak PLBN yang masih kurang dimanfaatkan sehingga belum mencapai potensi maksimalnya sebagai pusat kegiatan perekonomian. Hal ini antara lain disebabkan oleh terbatasnya infrastruktur,  dan kurangnya fokus pada kegiatan ekspor-impor.

Di seberang perbatasan di Sarawak, Malaysia, Pelabuhan Pedalaman Darat Tebedu menyajikan pemandangan yang sangat kontras. Didirikan pada tahun 2011, fasilitas ini telah menjadi pusat perdagangan yang berkembang.  Menarik bisnis dari Malaysia dan negara tetangga Kalimantan Barat di Indonesia. Lokasi pelabuhan yang strategis, ditambah dengan infrastruktur yang efisien dan fokus pada kegiatan ekspor-impor, menjadikan pelabuhan ini sebagai penghubung penting dalam rantai pasokan regional.

Memanfaatkan PLBN Gerbang Perdagangan Regional.

Baca Juga : Perbatasan, Konektivitas Logistik Barang & Jasa

Tebedu, Sarawak (juga dikenal sebagai Tepedu) adalah sebuah kota perbatasan di Kabupaten Serian barat daya Sarawak, Malaysia, di perbatasan Malaysia-Indonesia. Itu terletak ± 1.5  km dari Entikong. Tebedu berada di tanah perbatasan antara Malaysia dan Indonesia. Hal ini terletak di sepanjang jalan utama yang menghubungkan Kuching, Sarawak, dan Pontianak, Kalimantan Barat. Pada tahun 2010, MATRADE Sarawak Direktur Omar Mohd Salleh menyatakan.

Bahwa lebih dari 90% perdagangan ekspor Sarawak melewati Sungai Tujoh (di perbatasan dengan Brunei) atau melalui Tebedu. Sekarang Tebedu sudah jadi bagian kawasan pelabuhan Darat Kota Kuching ( Ibu Kota Sarawak). Terminal Darat pertama dan di perbatasan RI-Malaysia-Sarawak. Di bawah yurisdiksi Otoritas Pelabuhan Kuching, dioperasikan dan dikelola oleh SM Inland Pelabuhan Sdn Bhd. Operator pelabuhan yang disetujui dan ditunjuk oleh Pemerintah Sarawak pada tahun 2004.

Tujuannya Pemerintah Negara Sarawak dalam pembentukan Tebedu Inland Port adalah untuk memantau, mengatur dan mengontrol pergerakan barang dalam rangka memfasilitasi dan meningkatkan perdagangan lintas batas. Inisiatif ini dalam hubungannya dengan perkembangan Tebedu Industrial Estate dan Bandar Mutiara, New Tebedu Township. Memiliki efek sinergis dan multiplier efek dalam pembangunan ekonomi regional di wilayah perbatasan. Yang memungkinkan warga Kalimantan Barat, Indonesia dan Sarawak untuk berbagi dalam kemakmuran.

Jadikan PLBN Gerbang Perdagangan Regional Perbatasan.

Tebedu Inland Port dan Terminal Peti Kemas, Kuching adalah jalan cerdas mensinergikan Kawasan Industri Tebedu dengan berbagai wilayah disekitarnya. Baik untuk dapat mengimpor bahan dari atau mengekspor produk mereka ke pasar internasional. Pelabuhan darat Tebedu, Sarawak, Malaysia, ditargetkan menjadi penghubung bagi daerah pedalaman di Kalimantan. Untuk dapat mengakses pasar internasional di Singapura, China, Hongkong, Jepang, Korea dan pelabuhan-pelabuhan utama lain di dunia.

Dengan demikian daerah-daerah sekitarnya itu akan mampu merambah pasar internasional, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Dengan adanya perusahaan operator pelabuhan darat Tebedu atau TIP yang berlokasi sekitar 1.5 km dari pos lintas perbatasan Entikong-Tebedu. Dan sekitar 370 km dari Pontianak serta 100 km dari Senari Container Terminal. Jelas memiliki lokasi strategis. Dengan demikian akan mampu memfasilitasi pergerakan kargo dari Sarawak ke Kalimantan Barat atau sebaliknya.

Berdasarkan data Pemerintah Malaysia, perdagangan di perbatasan Entikong-Tebedu turun drastis. Pada 2014, nilai perdagangan itu sebesar 395 juta RM dan pada 2013 sebesar 713 juta RM. Adapun pada Januari-Maret 2015 sebesar 27 juta RM. Semua jadi berubah ketika Indonesia membangun Pelabuhan Internasional di Kijing. Semua kebutuhan eksporIndonesia kini sudah terakomodasi dengan mudah dan lebih efisien.

Transformasi PLBN menjadi Gerbang Ekspor-Impor.

Untuk meniru keberhasilan Tebedu dan membuka potensi PLBN yang sebenarnya, Indonesia perlu mengambil pendekatan yang lebih proaktif. Berikut beberapa langkah penting:

  • Mengembangkan infrastruktur yang komprehensif: PLBN harus mempunyai sarana pos pemeriksaan perbatasan dasar. Mereka harus dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan kargo modern, gudang, dan pusat pemrosesan ekspor-impor khusus.
  • Menyederhanakan prosedur kepabeanan: Menyederhanakan dan mempercepat proses perizinan kepabeanan dapat mengurangi biaya transaksi perdagangan secara signifikan dan menarik dunia usaha ke PLBN.
  • Mendorong integrasi regional: Kolaborasi dengan negara-negara tetangga sangat penting untuk mengembangkan koridor perdagangan yang efisien dan menyelaraskan peraturan bea cukai.
  • Berinvestasi dalam sumber daya manusia: Pelatihan personel PLBN dalam fasilitasi perdagangan, logistik, dan prosedur ekspor-impor akan memastikan operasi yang efisien dan menarik bisnis yang mencari keahlian terampil.

Sinergi Pelabuhan Kijing, PLBN Bagi Ekonomi Regional.

Indonesia juga sudah membangun Pelabuhan Kijing. Dengan mensinergikan Kijing dan PLBN menjadi pintu gerbang perdagangan regional, Indonesia dapat membuka peluang ekonomi yang sangat besar. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian lokal di wilayah perbatasan. Tetapi juga berkontribusi terhadap daya saing perdagangan negara secara keseluruhan dan integrasi ke pasar global.

Baca Juga  : Pasar Skow Jadi Pusat Bisnis Perbatasan

Permasalahan Batas Laut Indonesia
Permasalahan Batas Laut Indonesia

Pada hari ini Selasa, (09/08/22) telah dilaksanakan peresmian Pelabuhan Kijing oleh Presiden Republik Indonesia. Ir. H. Joko Widodo. Peresmian ini tidak dihadiri secara langsung oleh seluruh Pejabat Forkopimda di wilayah Kalimantan Barat dengan mempertimbangkan protokol kesehatan Covid-19. “Pelabuhan Terminal Kijing merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya dilakukan oleh PT. Pelindo.

Dirinya mengatakan Pelabuhan Terminal Kijing diharapkan dapat menggantikan Pelabuhan Dwikora Pontianak. Dan memberikan ruang dan peluang bagi industri-industri di Provinsi Kalimantan Barat.  Juga didukung jalur Tol laut.  Konektivitas antar pulau akan menjadi baik dengan kehadiran Pelabuhan Terminal Kijing ini.

Kijing Dan PLBN Gerbang Perdagangan Regional Andalan.

Presiden berharap Pelabuhan ini akan memperkuat daya saing produk-produk unggulan Kalimantan Barat, khususnya minyak kelapa sawit (CPO), alumina, bauksit, Dll.Program hilirisasi alumina dan bauksit membuat  Kalimantan Barat akan mendapatkan nilai tambah dalam pendapatan negara, mulai dari pajak perusahaan, pajak karyawan, bea masuk, dan PNBP lainnya.

“Pelabuhan ini memiliki kapasitas 500 ribu TEUs dan 8 juta non peti kemas, sehingga dapat dikatakan sebagai pelabuhan terbesar di Kalimantan. Presiden mengimbau agar investasi Rp. 2,9 T ini jangan sampai tidak bisa memperkuat daya saing dan tidak bisa memperbaiki konektivitas antar-pelabuhan, pulau, dan negara,” tegas Presiden.

Kinerja bongkar muat kargo di Terminal Kijing, Pontianak, tercatat produktif sejak diresmikan Agustus 2022 berkat komoditas turunan crude palm oil (CPO). Total kargo yang dilayani selama tiga bulan beroperasi yakni tembus 433.626 ton.

“Hampir sebagian besar produk yang di ekspor adalah komoditi turunan CPO dengan tujuan negara ekspor.” Dari total kargo yang dimuat, komoditas yang dilayani yaitu berbagai Refined Bleached Deodorized Palm Olien (RBDPL). CPO diekspor paling banyak ke China, India, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, dan Pakistan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *