Green Industrial Park Kalimantan Utara.

Green Industrial Park Kalimantan Utara.

Oleh  Harmen Batubara

Green Industrial Park Kalimantan Utara. Presiden Jokowi meresmikan groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (21/12/2021).  Jokowi membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara. Pusat Industri EBT pertama Indonesia, untuk keunggulan Indonesia masa datang. Menurut beliau  ke depan, Dunia juga akan berubah.

Negara Negara besar tak lagi mau menggunakan produk yang dihasilkan dari industri tak ramah lingkungan seperti yang terjadi saat ini. “Karena ke depan, 10 tahun lagi, yang namanya Uni Eropa, Amerika tidak akan mau membayar barang yang dihasilkan industri yang mempergunakan misalnya batu bara, enggak mau lagi. Semua mengarah ke Energi Baru Terbarukan atau EBT, sehingga KITA HARUS MENDAHULUI,”

Jokowi Bangun, Kaltara Green Industrial Park
Jokowi Bangun, Kaltara Green Industrial Park

Indonesia tengah mengupayakan ekonomi hijau atau green economy untuk menciptakan ekonomi yang lebih ramah lingkungan. Presiden Jokowi berencana membangun Green Industrial Park.  Rencananya Green Industrial Park akan dibangun di Kalimantan Utara. Pembangunan akan dimulai pada ahir tahun 2021 ini. “Bulan depan kita juga mulai membangun Green Industrial Park, dengan produk keluarannya adalah produk hijau.

Energinya adalah energi hijau, semuanya EBT. Hasil produk industri itu adalah produk hijau.” Ujar Jokowi dalam arahannya kepada peserta Program Pendidikan 2021 Lemhannas RI, Rabu (13/10/2021). Dia mengatakan, Green Industrial Park ini menjadi yang pertama di dunia. Adapun luasan Green Industrial Park mencapai 20000 hektare.

Melihat Strategi Green Industrial Park Kalimantan Utara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesuai janjinya melakukan groundbreaking. Proyek petrochemical di Kalimantan Utara dengan nilai investasi sebesar US$ 24 miliar atau setara dengan Rp 343 triliun (kurs dolar Rp 14.300). Menurut LBT[1] Indonesia akan mulai dengan satu proyek pertama oleh Presiden pada tanggal 21 Desember di Kalimantan Utara (Kaltara). Yaitu  petrochemical. Ini salah satu yang besar mungkin berkisar US$ 24 miliar dan seterusnya tiap tahun,” terang Luhut. Investasi tersebut akan menghasilkan per tahun US$ 131 miliar pada tahun 2029. Nantinya, proyek itu juga ditargetkan akan mampu membuka lapangan pekerjaan hingga ratusan ribu.

“Secara bertahap mulai tahun 2023 ini sudah mulai beroperasi, dan kalau ini ada karena ini produksinya end to end. Itu nanti menyangkut pada petrochemical, aluminium, litium baterai, EV dengan green energy,” ujar Luhut. Luhut menilai, dengan adanya proyek tersebut akan memperbaiki profil Indonesia ke depan dengan hasil yang lebih baik. Dia pun mengatakan, 30% ekspor diprediksi berasal dari hasil proyek ini. “Kalau ini terjadi mungkin kita akan punya ekspor berkisar 30% dari seluruh ekspor Indonesia akan datang dari sini. Saya pikir membuat Indonesia semakin baik, dan sekali lagi kita harap menemukan kontinuitas pembangunan ke depan ini dengan pemimpin yang punya visi, punya juga kesederhanaan sebagai pemimpin.

Baca   Juga  :  Strategi Pembangunan Perbatasan Jokowi

Di antara agenda kunjungan Presiden adalah menyerahkan secara simbolis sertifikat tambak dan sertifikat tanah hasil Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2021.   Rencana itu disampaikan Kepala Kantor BPN Tarakan Agus Sudrajat. “Yang akan diserahkan sertifikat tambak sebanyak 1.509 dan PTSL tahun 2021, 2.400 sertifikat. Secara simbolis yang akan menerima besok 300 orang penerima sertifikat, langsung pak pak Presiden yang rencana menyerahkan.

Green Industrial Park Kalimantan Utara. Menjaga Lingkungan Mangrove.

Beliau didampingi pak menteri (Menteri ATR/BPN).” Ujar Agus Sudrajat[2] kepada awak media, Senin (13/12/2021). Untuk sertifikat tambak, diberikan kepada warga Kaltara yang memiliki lahan tambak di Kabupaten Bulungan. Sementara untuk sertifikat tanah PTSL bagi warga yang memiliki tanah di Tarakan.Dengan diserahkannya sertifikat tambak ini, menurut Agus Sudrajat. Maka tambak tersebut dipastikannya sudah menjadi hak milik warga. Hanya saja penggunaannya untuk tambak.

Sedangkan untuk sertifikat tanah PTSL, Agus Sudrajat memastikan bahwa sertifikat ini merupakan program PTSL tahun 2021 yang dilaksanakan di Kota Tarakan. “Sebetulnya sudah semua selesai, hanya penyerahannya bertahap. Kita sudah 1.240 kita serahkan. Sampai akhir tahun ini insya Allah sudah semuanya kita serahkan,” ujarnya. Sejak dimulainya PTSL pada 2017 sampai dengan tahun ini, pihaknya telah menerbitkan sekira 20 ribuan sertifikat tanah dari program PTSL.Tahun depan pihaknya menargetkan sekira 4 ribu sertifikat tanah, dari 21 ribu peta bidang yang belum ditindaklanjuti.

Mangrove Simbol Lingkungan Hidup Kalimantan Utara. Perlu diketahui Mangrove, selain meminimalisir bahaya dan ancaman ombak dan angin laut  di sekitar pesisir. Mangrove juga berperan sebagai penahan abrasi dan erosi karena akarnya yang padat, penjernih dan penyaring air asin. Mangrove juga menjadi habitat hewan laut maupun hewan lain.

Green Industrial Park Bertekat Menjaga Lingkungan Mangrove.

Seperti ikan, kepiting, udang, kerang-kerangan, burung dan kelelawar, melindungi dan menyediakan nutrisi bagi hewan yang tinggal di sekitar hutan mangrove. Yang lebih dahsyat lagi, mangrove mampu menyimpan stok karbon yang besar. “Kemampuan hutan mangrove[3] dalam menyerap karbon jauh lebih besar daripada hutan di daratan. Setiap 1 hektare, hutan mangrove mampu menyerap karbon 5 kali lebih besar daripada hutan di daratan,” Erwin menambahkan.

Rusaknya Mangrove, seiring dengan beralihnya perikanan tangkap menjadi perikanan budidaya sesuai arahan KKP. Justru meningkatkan konversi hutan mangrove menjadi lahan budidaya perikanan dengan tambak, terutama tambak udang. Tambak-tambak ini pun dibuat tanpa memahami konsep konservasi sehingga banyak merusak ekosistem mangrove. Hal itulah yang kembali dilakukan Presiden Jokowi memberikan sinyal pada dunia, bahwa Indonesia akan membangun Industrial Park yang ramah lingkungan. Dan Presiden mengundang besertanya sejumlah Duta Besar Negara sahabat untuk melihat komitmen Indonesia dalam menggalakkan kembali “penanaman mangrove” di Kaltara.

“Kita tanam kembali sehingga yang pertama ini akan menjaga dari gelombang air laut yang ada, intrusi air laut, kemudian juga menjaga habitat dari spesies-spesies yang ada di hutan mangrove dan sekitar hutan mangrove.” Ujar Presiden dalam keterangannya selepas penanaman 19 Oktober 2021 waktu itu. Presiden menjelaskan, di Kalimantan Utara ini ada 180 ribu hektare hutan mangrove yang akan direhabilitasi oleh pemerintah. Presiden menargetkan rehabilitasi hutan mangrove di Indonesia bisa mencapai 600 ribu hektare dalam tiga tahun ke depan.

Memastikan Green Industrial Park Kalimantan Utara Ramah Mangrove.

“Target kita dalam tiga tahun ke depan agar kita perbaiki, kita rehabilitasi sebanyak 600 ribu hektare dari total luas hutan mangrove. Kita yang merupakan pemilik hutan mangrove terbesar di dunia (seluas, red) 3,6 juta hektare,” tandasnya.  Kita ingin berpesan pada Pemda Kaltara, agar menjadikan pemamfaatan hutan mangrove yang ramah dengan lingkungan. Suatu hal yang sederhana tetapi memerlukan komitmen yang luar biasa.

Travel ke Perbatasan
Travel ke Perbatasan

Bagi seorang Gubernur, kesediaan presiden untuk mengunjungi daerahnya adalah suatu kebanggaan, suatu kegembiraan terlebih lagi bagi masyarakatnya. Dan hal itulah yang dirasakan oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7/2017). Jelas  gubernur dan jajarannya segera melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan Presiden.

Bisa di duga presiden pastilah ingin melihat perkembangan  pembangunan di daerah itu, khususnya terkait Kawasan Industri Tanah Kuning. Proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017. Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Begitu juga dengan pembangunan Bandara, termasuk sarana jalan parallel perbatasan  Dll.

Peran Kaltara Dalam Pembangunan Green Industrial Park Kalimantan Utara.

Kaltara juga tercatat sebagai provinsi perbatasan. Hal ini selaras dengan program Nawacita Presiden Jokowi membangun Indonesia dari pinggiran. Bayangkan, jika terlaksana, kedatangan Presiden merupakan yang ketiga kalinya ke provinsi termuda di Tanah Air ini. Kali pertama Presiden ke Kaltara pada 15 Desember 2014 membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Regional Kalimantan. Termasuk diantaranya mengunjungi pos pantau perbatasan RI-Malaysia di Sebatik, Kabupaten Nunukan. Presiden Jokowi kembali berkunjung ke Kaltara pada 23 Maret 2016. Ia meresmikan terminal baru Bandar Udara (Bandara) Internasional Juwata Tarakan.

Menurut Gubernur Irianto, sebagai daerah provinsi baru, pertumbuhan ekonomi di Kaltara sudah cukup bagus. Bahkan di Kalimantan, Kaltara termasuk yang tertinggi kedua, yakni 6,1, di bawah Kalimantan Tengah. Sementara inflasi di Kaltara 4,3. “Saya optimis ke depan pertumbuhan ekonomi di Kaltara akan semakin membaik. Hal ini seiring dengan pemenuhan sarana infrastruktur untuk memperlancar distribusi barang. Apalagi kalau investasi sudah jalan,” ujar Irianto yakin. Kunjungan Ketiga Itupun Tiba Juga. Inilah beberapa fakta dan event saat kunjungan Jokowi di Tanjung Selor:

Presiden RI Pertama Kalinya ke Tanjung Selor[1]

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Jokowi baru pertama kali menginjakkan kaki di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Juga sebaliknya, 227 tahun berdiri, Tanjung Selor pun baru kali ini dikunjungi seorang Presiden RI. Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana Jokowi tiba di bandara Tanjung Harapan tanggal 6 Oktober 2017, pukul 10.40 siang.  Bisa diduga warga Tanjung Selor dan sekitarnya memberi sambutan luar biasa kepada Presiden Joko Widodo.

Sepanjang ruas jalan Ulin di bandara Tanjung Harapan hingga Jalan Sengkawit dan area kantor Bupati Bulungan warga berjejer di trotoar-trotoar jalan. Murid dan pelajar pun demikian. sekitar 600an murid sekolah dasar berpakaian adat lokal Kalimantan Utara yakni adat Bulungan, Tidung, Dayak serta adat Nusantara lainnya sudah menyambut. Mereka mengibarkan bendera Merah Putih berukuran mini.

Antusiasme warga Tanjung Selor ini bukan tanpa alasan. Mereka ingin menyaksikan wajah Presiden Jokowi secara langsung  Sabri misalnya, sengaja meninggalkan pekerjaannya hanya untuk melihat Presiden Joko Widodo. Menurutnya ini momen langka, ratusan tahun baru ada Presiden yang datang ke Tanjung Selor. Ardi juga sama, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai karyawan swasta ini juga rela meluangkan waktu bekerja hanya untuk melihat Presiden Joko Widodo dari dekat.

Warga Mengelu Ngelukan Presiden Di Tengah Green Industrial Park.

“Tidak apa-apa tidak masuk kerja dulu. Kapan lagi kita lihat Presiden secara langsung,” katanya. Kedatangan Presiden Joko Widodo di Tanjung Selor disambut sangat antusias warga sampai-sampai banyak diantara ibu-ibu yang berteriak histeris saat Presiden Joko Widodo melambaikan tangannya dari dalam kendaraan Toyota Camry yang ditumpanginya. “Pak Jokowi…Pak Jokowi…Hidup Pak Jokowi. Terima kasih Pak, sudah datang ke Tanjung Selor.” Beberapa warga berteriak demikian saat iringan kendaraan Presiden melintas di Jalan Kolonel Soetadji.

Baca Juga : Mewujutkan Produk Indonesia Jadi Primadona di Perbatasan

Presiden pun sempat membuat kewalahan Paspampres. Ini terjadi saat Jokowi turun dari kendaraan untuk menyalami warga yang berkumpul di depan Kantor KPU Bulungan. Spontan warga pun berlarian ke arah Presiden. Anggota Paspempres tak mampu menghalau banyaknya warga. Presiden Jokowi tampak tak sungkan dan tetap melayani warga yang hendak bersalaman dengannya.

Neni juga sempat foto bareng dengan Presiden. “Beliau yang tunjuk saya waktu orang pada berkerumum. Saya datang aja. Senengnya minta ampun. Ini kepala negara loh, jarang-jarang pula bisa ke Tanjung Selor. Saya rencananya mau bingkai foto bareng Presiden, besar-besar buat dipajang,” selorohnya.

Pamor dan Kecintaan Warga Pada Presiden Green Industrial Park Memang Beda.

Pamor dan kecintaan warga kepada Presiden Jokowi di mata masyarakat seakan tak ada pupusnya. Hal ini terlihat saat sosok RI-I ini usai menunaikan salat Jumat berjamaah di Masjid Agung Istiqamah Tanjung Selor, Jalan Kolonel Soetadji. Belum sempat masuk ke kendaraan, Jokowi sudah didaulat ratusan jamaah. Spontan Jokowi mendekat. Beberapa anggota Paspamres tampak membagikan sarung dan buku-buku tulis kepada jamaah dan anak-anak yang baru saja menunaikan salat Jumat.

“Jangan maju, jangan maju. Tetap di tempat! Kami yang bagikan,” teriak beberapa Paspampres. Belum keluar dari pintu gerbang halaman masjid, mobil Toyota Camry yang membawa Presiden Jokowi sudah dikerumuni lagi oleh jamaah.

Penerima Kartu PKH dan KIP Diminta Tak Konsumtif  Ratusan pelajar dan masyarakat di Tanjung Selor penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) diundang hadir di Lapangan Agatis untuk mendengar arahan Presiden Jokowi. Di sini Presiden Jokowi juga ikut menyerahkan secara simbolis sebanyak 369 KIP kepada pelajar SD, SMP, SMA/SKM di Tanjung Selor. Termasuk juga menyerahkan Kartu PKH kepada 557 keluarga penerima manfaat.

Saat sambutan, Presiden beberapa kali melontarkan lelucon. Ia meminta agar ibu-ibu yang baru saja menerima Kartu PKH agar tidak memberi uang program PKH kepada suami jika untuk dibelikan rokok. “Kalau sudah pencairan Rp 500 ribu, Rp 200 ribunya diminta suami beli rokok, diberikan tidak?” tanya Jokowi. Yang sontak dijawab kaum-ibu dengan kata “tidak”. “Bagus,” kata Jokowi.  Pencairan PKH dilakukan setiap triwulan. Triwulan I-III masing-masing Rp 500 ribu. Sedang triwulan IV sebesar Rp 350 ribu. Adapun KIP, dibagikan kepada pelajar dengan tabungan sebesar RP 450 ribu untuk siswa SD, RP 750 ribu bagi pelajar SMP, dan Rp 1 juta bagi pelajar SMA/SMK.

Warga Melepas Presiden Hingga Langkah Terahir.

Presiden mengatakan dengan anggaran tabungan tersebut, cukup untuk memenuhi belanja keperluan sekolah seperti buku, tas, seragam, dan sepatu dalam satu tahun. “Jangan dibelikan pulsa. Kalau ada yang ketahuan pelajar beli pulsa dari uang KIP ini, nanti kartunya kita tarik,” tegasnya. Jika kapasitas keuangan negara tahun depan lebih membaik, Presiden berencana menambah alokasi dana bantuan PKH dan KIP. “Mudah-mudahan APBN kita tahun depan makin membaik. Biar bisa ditambah alokasi KIP dan PKH,” katanya.

Warga Menghantar Presiden hingga ke Bandara Warga Tanjung Selor yang sejak pagi menyaksikan kedatangan Presiden Jokowi, umumnya masih bertahan hingga sore. Ini terlihat kala Presiden Jokowi melanjutkan agendanya di Lapangan Agatis. Setelah sebelumnya memiliki agenda di Kantor Bupati Bulungan. Warga yang bukan undangan, menyaksikan Presiden dari tepi batas tali yang mengelilingi lokasi kegiatan pembagian Kartu PKH dan KIP. Seusai kegiatan di Agatis, Presiden bersama iriana Jokowi, Kaesang Pangarep, dan rombongan lainnya langsung menuju bandara Tanjung Harapan.

Letak bandara ini hanya sekitar 500 meter dari Lapangan Agatis. Saking dekatnya, hampir semua warga yang cukup yang berada di dalam Lapangan Agatis, di trotoar jalan. Ikut mengawal rombongan iringan Presiden Jokowi ke bandara. Warga yang jumlahnya ribuan itu berkumpul di satu lapangan yang luas, di luar pagar bandara. Selain menyaksikan kepulangan Presiden. Mereka juga menyaksikan pemandangan langka di bandara Tanjung Harapan. Sedikitnya empat helikopter Super Puma lepas landas dengan interval waktu hampir bersamaan. Salah satunya ialah Super Puma AS-332 yang notabene pesawat kepresidenan RI yang lepas landas pukul 15.30 sore.

Ini Dia 10 Harapan Warga Kaltara Perbatasan.

Saya masih ingat saat kedatangan pejabat tinggi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kemdagri, Bappenas dan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan ke Tanjung Selor, Bulungan. Dan benar benar dimanfaatkan maksimal oleh Pemprov Kaltara untuk menyampaikan berbagai hal mengenai harapan pembangunan Kaltara.

Kala itu Kaltara belum punya Gubernur defenitif yang ada baru Pj Gubernur Kaltara, yakni  Triyono Budi Sasongko Rabu (28/10/2015). Dan menyebut 10 adanya harapan masyarakat provinsi termuda Indonesia itu. “Ini ada 10 program infrastuktur fisik yang masuk dalam program strategis yang memang perlu dukungan dari pusat. Karena tidak mungkin ditanggung oleh daerah,katanya waktu itu”

Harapan pertama, pembangunan jalan dan jembatan serta telekomunikasi di perbatasan. Program ini sebagian sudah dikerjakan dan bisa dipergunakan oleh masyarakat. Pembangunan ini umumnya dilakukan di daerah Nunukan dan Malinau yang berhadapan langsung dengan negara tetangga. Seperti Krayan, Krayan Selatan, Lumbis Ogong, Mentarang, Kayan Hilir, Kayan Hulu, dan Long Pari. Diharapkan dengan program ini dapat menyelesaikan persoalan keterisolasian fisik dan telekomunikasi. Harapan ini kini sudah banyak yang terealisir, meski yang lainnya masih menunggu waktu untuk penyelesaiannya

Kedua, peningkatan bandara perintis di kawasan perbatasan dan pedalaman serta pembangunan Bandara Nunukan khususnya peningkatan runway atau landasan pacu. Kondisi ini dikatakan Triyono menjadi penghambat distribusi barang dan jasa khususnya kebutuhan pokok. Beberapa diantaranya saat ini tengah di kerjakan da nada juga yang sudah selesai

Harapan Warga Perbatasan Terhadap Pembangunan Kaltara.

Ketiga, perpanjangan runway Bandara Juwata Tarakan dan Bandara Tanjung Harapan Tanjung Selor. Keduanya kini sudah direalisasikan meski untuk bandara Yanjung Harapan Run Way baru sampai  1600 meter

Keempat, pembangunan pelabuhan dan dermaga sungai. Ia menyebut pelabuhan bongkar muat di Pesawan di tepian sungai Tanjung Selor. Yang kini sudah tidak berfungsi dan pelabuhan lain di sekitar Nunukan dan Sebatik dan juga pelabuhan Ancam. Kini berbagai program pembangunannya tengah dikerjakan dan bahkan Kaltara sudah termasuk bagian dari jalur Tol laut Nusantara.

Kelima terkait dengan sarana prasarana bidang kesehatan dan pendidikan, bidang kesehatan dan pendidikan di perbatasan sangat terbatas. Terbatasnya pelayanan kesehatan menyebabkan sebagian masyarakat lebih suka berobat di Negara Tetangga. Sebagai solusinya, mantan Bupati Purbalingga ini akan membangun rumah sakit Pratama di daerah perbatasan dan pedalaman, antara lain RSP Long Apung, Long Bawang, Lumbis dan beberapa daerah lainnya.

Sedangkan dalam bidang pendidikan pemerintah Kaltara akan meningkatkan kualitas dan pembangunan ruang kelas baru yang sesuai kebutuhan dan pembangunan sarana pendukung seperti perpustakaan. laboratorium dan rumah dinas bagi guru dan asrama siswa yang ada di perbatasan Negara. Berbagai program pembangun fisiknya sedang dikerjakan tetapi terkait SDM memang Kaltara ada baiknya membuat solusi yang khas sehingga bisa mendapatkan SDM yang siap pakai dan berpengalaman misalnya dengan rekrutmen dari mereka yang sudah purna tugas sembari menyiapkan tenaga-tenaga muda yang profesional

Baca Pula : Mewujutkan NawaCita di Perbatasan

Harapan Warga Terhadap Green Industrial Park.

Keenam, pembangunan rice and food estate. Kaltara memiliki potensi pertanian sangat besar mengingat lahan pertanian di Kaltara cukup luas untuk dimanfaatkan sebagai ketahanan pangan Nasional. Kaltara bisa menjadi lumbung ketahanan secara nasional. Hal ini didukung oleh adanya lahan pasang surut yang cocok untuk pengembangan pertanian.

Dan seluruh program ini juga akan dikaitkan pada Harapan ketujuh, yakni pembangunan kawasan industri dan pelabukan internasional di Tanah Kuning. Di area ini untuk mendukung perekonomian Kaltara Kedepannya. Terkait dengan kebutuhan energi, Pemerintah Provinsi Kaltara juga akan membangun pembangkit listrik tenaga minyak dan gas.

Harapan kita Pemda Kaltara perlu mengoptimalkan kemampuan peran serta warganya terlebih dahulu sebelum mengajak pihak swasta; yakni dengan memastikan para warga petani mempunyai lahan pertanian dengan pola transmigrasi. Artinya Pemda mempasilitasi mereka dengan berbagai fasilitas yang sama diterimakan para trans tetapi hanya diperuntukkan bagi warga Kaltara.

Artinya mereka didukung punya lahan min 2 Ha, diberikan rumah, lahannya di siapkan, diberikan bibit, obat hama, pupuk dan tenaga penyuluh. Jangan sampai kelak setelah infrastruktur di Kaltara terbangun dengan baik, tetapi warganya tidak punya apa-apa, tidak punya lahan dan tidak punya harapan.

Harapan Warga  Terkait Green Industrial Park Kalimantan Utara.

Kedelapan, program ini masuk dalam program nasional namun dibarengi dengan program mandiri termasuk rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga air.

Kesembilan yaitu pembangunan jembatan Bulan ( Bulungan – Tarakan ) ini upaya mengintergrasi transportasi antar wilayah, karena sampai saat ini masih menggunakan jalur laut dimana biaya yang dikeluarkan sangat besar.

Kesepuluh Mimpinya Kaltara punya pusat Pemerintahan Terpadu, Pusat Pemerintahan Terpadu ini berada di Tanjung Selor sebagai Ibu Kota kaltara. Pembangunan ini lagi-lagi seirama dengan rencana pembamngunan percontohan kota mandiri terpadu di Indonesia yang mana Tanjung Selor termasuk di dalam percontohan tersebut.

Paket Tiga Buku Perbatasan
Paket Tiga Buku Perbatasan

[1]  Dikutif dan disesuaikan dengan Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan ; Tujuh Fakta Kunjungan Presiden Jokowi ke Tanjung Selor, yang Terakhir Bikin Haru ;  Tribunnews.Com, Jum’at 06 Oktober 2017, 00:24 WIB

[1] https://finance.detik.com/industri/d-5855288/21-desember-jokowi-groundbreaking-megaproyek-di-kaltara

[2] https://jendelakaltara.co/berkunjung-lagi-ke-kaltara-presiden-jokowi-akan-bagikan-simbolis-sertifikat-tambak-dan-ptsl/

[3] https://econusa.id/id/ecoblog/wanamina-budidaya-perikanan-dan-pelestarian-mangrove/

1 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *