5 Calo Polisi Dipecat Calo Tentara Gimana?

5 Calo Polisi Dipecat Calo Tentara Gimana?

Oleh Harmen Batubara

Lima anggota Polri tertangkap tangan jadi Calo Seleksi Bintara Polisi Tahun 2022 di Polda Jawa Tengah. Mereka adalah  Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z, dan Brigadir EW. Semula dari sidang etik, Kompol AR, Kompol KN, dan AKP CS, sudah dijatuhi sanksi berupa demosi selama dua tahun. Sedangkan Bripka Z, dan Brigadir EW dihukum berupa penempatan khusus masing-masing selama 21 dan 31 hari.

Tapi kemudian berita ini viral dan terpantau Oleh Kapolri. Kapolri memerintahkan agar ke lima anggota tersebut supaya di Pecat dengan tidak hormat. Kapolda Jateng sesuai perintah kemudian  mengajukan PK dan  berujung pada pemecatan Dengan Tidak Hormat terhadap kelima anggota tersebut. Juga akan dilihat dari segi perbuatan Pidananya.

Ceritra Ketika Gagal Jadi Bintara Polri

Ini mungkin contoh yang perlu diketahui untuk tidak ikutan terjebak pada masalah yang sama. Gagal menjadi Calon Bintara Polri, seorang pemuda bernama Junus Dami melaporkan oknum anggota Polres Rote Ndao  NTT, Selasa 18 Oktober 2022. Oknum Polres Rote Ndao bernama AA meminta uang sebesar Rp 250 juta sebagai jaminan lulus sebagai Anggota Bintara Polri pada Tahun 2021.

Keluarga korban juga percaya dengan janji dari pelaku dengan pertimbangan masih ada hubungan keluarga. Kemudian mereka mengusahakan pinjaman dari bank dan koperasi dengan menjaminkan sertifikat dan surat berharga dan terpaksa mencicil uang tersebut 4 juta perbulan. Keluarga korban menyerahkan uang kontan Rp225 juta dengan ketentuan bahwa uang sisanya Rp 25 juta ditukar dengan sebidang sawah seluas Satu hektare berisi padi yang siap untuk dipanen.

Tapi ternyata si Calon Bintara Junus Dami ini sudah gugur di tahap pertama, dan si calo tidak juga mau mengembalikan uang mereka. Terlanjur basah ya mereka melaporkan nya. Kita berharap kepolisian mestinya juga memecat Oknum seperti ini.

Kalau Mau Jadi Tentara atau Polisi Pahami Dulu Caranya.

Banyak peserta seleksi masuk menjadi prajurit TNI yang tidak lulus / gagal disebabkan oleh berbagai faktor. Namun yang paling dominan adalah karena para peserta seleksi tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pola dan bentuk seleksinya itu sendiri serta gambaran cara penilaiannya. Sehingga dalam melaksanakan seleksi masuk menjadi calon prajurit TNI, para peserta seleksi tidak mengerti apa saja yang harus dipersiapkan, mata pelajaran apa saja yang harus dipelajari dan ketrampilan seperti apa saja yang harus dilatih. Dengan berbekal pengetahuan yang kurang memadai tersebut, maka bisa dibayangkan dalam melaksanakan seleksi masuk menjadi calon Prajurit TNI banyak hal yang tidak dipahami maka tentu saja terjadilah berbagai kesalahan yang seharusnya dapat dihindari atau diantisipasi. Untuk mengetahui apa yang menjadi sumber kesalahan para peserta seleksi dan bagaimana untuk mendapatkan solusinya, maka ada baiknya anda memperhatikan berbagai hal sebagai berikut :

Baca  Juga  : okoh OPM Yang Kembali Ke NKRI Membangun Papua

Persyaratan Administrasi kurang. Persyaratan administrasi yang dibutuhkan dalam seleksi masuk menjadi prajurit TNI/Polri, sebenarnya telah diumumkan / disampaikan pada saat pengumuman pendaftaran. Namun karena kurangnya kepedulian dan ketelitian serta tidak tahunya istilah yang dipergunakan sering sekali membuat bingung calon pengikut seleksi dan menyebabkan peserta seleksi tidak dapat memenuhi persyaratan administrasi dan dinyatakan gagal / tidak lulus.

Tidak Memeriksakan Kesehatan Terlebih Dahulu. Pada umumnya baik orang tua maupun peserta seleksi banyak yang masih awam tentang kesehatan mereka sendiri. Secara fisik bisa jadi mereka terlihat sehat, baik dan tegap tetapi sesungguhnya mereka punya kelemahan dalam hal kesehatan. Hal lain yang sering terjadi karena tidak tahu atau tidak mengerti bentuk test kesehatan itu meliputi apa saja dan bagaimana standar kelulusannya. Karena itu sebelum ikutan tes ada baiknya anda konsultasi dahulu ke Dokter.

Kurangnya Nilai Kesamaptaan Jasmani / Olah Raga. Yang disebut dengan Test Kesemaptaan Jasmani itu terdiri dari dua macam test; yang pertama disebut juga test kesemaptaan A terdiri dari lari 12 menit. Samapta B terdiri dari Push up, Sit up, Pull up dan Shuttle run. Sebagai gambara nilainya : Lari 12 menit untuk mendapat nilai 100 anda harus mampu  menempuh jarak minimal 2800 m atau 7 kali keliling lapangan sepakbola (400 m). Sedangkan untuk samapta B kalau mau mendapatkan nilai 100 harus bisa melakukan : Push up harus mampu 43 kali repetisi/lebih; Sit up harus mampu  41 kali repetisi/lebih; Pull up harus mampu minimal 18 kali/lebih; dan Shuttle run dalam waktu 19 detik

Tidak Mengerti dan Tidak Mengenal Test Psikotest. Selama ini test Psikotest dalam seleksi menjadi prajurit TNI/Polri bagi para peserta seleksi sering dianggap sebagai test yang menegangkan dan banyak ditakuti. Hal ini adalah wajar, karena pada tahap test psikotest rata-rata yang tidak lulus / gagal adalah mencapai 20 – 30 %. Tapi satu hal yang perlu anda ketahui, test psikotest ini sebenarnya dibuat untuk mendapatkan prajurit yang sesuai dengan kebutuhan. Jadi meskipun anda pintar, belum tentu cocok untuk pekerjaan sebagai prajurit maka test psikotes anda akan gagal. Begitu juga sebaliknya. Adapun ragam psikotest itu seperti : Test IQ, Test Kepribadian, Test Kemampuan, Test Kreatifitas,  Logika Aritmatika, Test Logika Penalaran, Analog Verbal Test, Kraeplien/Paul, Wartegg Test, Draw A Man Test (DAM), Army Alpha Intelegence Test, Menggambar Pohon, dan Edwards Personal Preference Schedule (EPPS).

Baca Juga  : RoadMap IKN 2045 : Peminat Oversubscribe

Tidak Tahu tentang Bentuk Test Mental Idiologi. Pada umumnya peserta seleksi tidak mengetahui tentang bentuk test mental idiologi. Karena itu ada baiknya anda memahami apa sebenarnya yang disebut Mental Ideologi itu?

Untuk bisa menjawab dengan baik dalam test mental Ideologi: anda perlu mempersiapkan kemampuan diri anda terkait :  Anda harus Paham Tentang Pancasila  dan setia kepada Pancasila dan mampu menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; taat pada Hukum dan UU yang berlaku. Pahami apa itu NKRI dan jadikan diri anda untuk bisa mempunyai rasa cinta setia kepada pemerintah Republik Indonesia yang sah; memiliki wawasan kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); dan memelihara dan meningkatkan kesadaran bela negara melalui Sapta.

Tidak Tahu tentang Bentuk Test Pantukhirda dan Test Pantukhir Pusat. Sebagai bentuk Final Test (test akhir) dalam seleksi penerimaan Prajurit TNI/Polri di Daerah disebut Pantukhirda (Panitia Penentu Akhir Daerah) dan di Pusat disebut Pantukhirpus. Sesungguhnya test ini merupakan penggabungan dari semua potensi yang diambil dari semua hasil test yang sudah anda jalani. Dengan test ini panitia akan dengan mudah nantinya menentukan dapat tidaknya anda jadi seorang prajurit. Test ini dilakukan layaknya anda jadi kontestan yang sesungguhnya; anda akan berdiri di depan para panel penguji hanya berpakaian celana dalam, sehingga secara fisik anda akan mudah terlihat apakah postur atau bentuk tubuh dan hasil test anda selama ini cocok atau sesuai jadi prajurit.

# 5polisi calo penerimaan bintara dipecat  #5polisi calo masuk bintara dipecat  #5polisi calo masuk bintara dipecat polda jateng

Persiapan Tes Masuk Prajurit TNI
Persiapan Tes Masuk Prajurit TNI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *